Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.
DokterSehat.Com– Semakin banyak kasus kolesterol tinggi yang menyerang masyarakat Indonesia. Kondisi ini disebabkan oleh gaya hidup masyarakat yang semakin tidak sehat. Selain itu, kita juga cenderung malas atau bahkan tidak peduli dengan pemeriksaan kadar kolesterol darah. Padahal, dengan mengetahui kadar kolesterol, kita bisa menerapkan gaya hidup yang tepat untuk menjaganya tetap dalam kondisi baik.
Kapan sebaiknya memeriksa kadar kolesterol?
Pakar kesehatan menyebut kolesterol tinggi sebagai salah satu biang keladi dari berbagai macam penyakit yang lebih serius seperti serangan jantung dan stroke. Masalahnya adalah kondisi ini bisa menyerang siapa saja tanpa mengenal usia, jenis kelamin, hingga status sosial. Karena alasan inilah sebaiknya kita memang berusaha untuk mencegah kedatangannya.
Pakar kesehatan dari American Heart Association menyarankan kita untuk rutin melakukan pengecekan kadar kolesterol darah, khususnya jika sudah melewati usia 20 tahun. Lakukan minimal 5 tahun sekali.
Hanya saja, jika di usia muda kita sudah memiliki kadar kolesterol yang cukup tinggi seperti di atas 200 mg/dL, sebaiknya memeriksakan kadar kolesterol setiap tiga bulan hingga kadar kolesterol turun ke kadar yang normal. Setelahnya, kita bisa memeriksakannya setahun sekali.
Prosedur memeriksakan kadar kolesterol
Memeriksa kadar kolesterol tidak hanya tentang datang ke dokter, klinik, puskesmas, atau apotek saja untuk melakukan tes saja. Dalam realitanya, kita harus berpuasa setidaknya 9 hingga 12 jam sebelum melakukan tes ini. Hal ini diperlukan demi memperoleh nilai basal kolesterol dengan tepat. Selain itu, pakar kesehatan juga menyarankan kita untuk melakukannya di pagi hari.
Bagaimana jika hasil tes menunjukkan kadar kolesterol sudah tinggi?
Pakar kesehatan menyebut kadar kolesterol yang sudah melebihi 200 mg/dL sebagai tanda bahaya karena berarti risiko untuk terkena penyakit kronis akan meningkat. Jika hasil tes menunjukkan angka ini, sebaiknya kita meminta saran ke dokter demi mendapatkan obat-obatan atau terapi yang tepat. Selain itu, kita juga harus melakukan beberapa hal yang bisa membantu menurunkan kadar kolesterol.
Berikut adalah beberapa cara yang bisa kita lakukan.
Menurunkan berat badan
Meskipun dalam realitanya banyak kasus kolesterol tinggi yang terjadi pada orang kurus, pakar kesehatan menyebut kondisi ini sering terjadi pada mereka yang berbadan gemuk. Jika berat badan kita berlebihan, sebaiknya mulai melakukan program diet untuk kembali menurunkannya. Diharapkan, penurunan berat badan ini juga berimbas pada menurunnya kadar kolesterol dalam darah.
Rajin berolahraga
Penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam jurnal berjudul Arteriosclerosis, Thrombosis, and Vascular Biology menghasilkan fakta bahwa rutin berolahraga bisa membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dan trigliserida dengan efektif sekaligus meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL).
Hanya saja, bukan berarti kita bisa melakukan olahraga dengan sembarangan. Penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam Journal of Obesity menyarankan kita untuk melakukan olahraga berjalan kaki, berlari, atau bersepda jika ingin menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) serta trigliserida.
Jika kita melakukan olahraga dengan intensitas tinggi atau berat, dikhawatirkan akan membuat plak yang selama ini menumpuk justru memicu penyumbatan dan membuat pembuluh darah pecah.
Mengubah pola makan
Pakar kesehatan menyarankan kita untuk mengonsumsi makanan sehat dan perlu menghindari makanan dengan kandungan lemak jenuh tinggi seperti jeroan, daging merah, makanan laut, dan lain-lain. Hanya saja, kita justru direkomendasikan untuk mengonsumsi makanan dengan kandungan lemak tak jenuh ganda seperti ikan tuna atau tengiri.
Selain itu, pastikan untuk memperbanyak asupan sayur dan buah yang tinggi serat karena kandungan serat ini juga bisa membantu menurunkan kadar kolesterol di dalam darah.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.