Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.
DokterSehat.Com– Terlepas dari banyaknya varian dan jenis susu yang bisa kita pilih, kita bisa membagi susu sebagai susu dingin dan susu hangat. Banyak orang yang lebih suka mengonsumsi susu hangat karena bisa memberikan sensasi nyaman di pagi atau malam hari sebelum tidur, namun banyak pula yang lebih suka dengan susu dingin yang menyegarkan. Mana yang lebih baik dari kedua jenis susu ini?
Adakah perbedaan di antara susu hangat dan susu dingin?
Susu dikenal luas sebagai minuman yang tinggi kandungan vitamin, kalsium, vitamin D, kalium, dan berbagai nutrisi sehat lainnya. Banyak orang yang berpikir jika susu hangat mengalami penurunan jumlah nutrisi akibat proses pemanasan, namun menurut pakar kesehatan susu hangat ataupun susu dingin tidak mengalami perubahan jumlah nutrisi apapun sehingga keduanya tetap akan memberikan manfaat kesehatan.
Anggapan yang menyebut susu dingin bisa menyebabkan dampak kurang baik bagi kondisi kerongkongan atau sistem pencernaan juga tidak benar. Susu dingin tetap nyaman untuk dikonsumsi siapa saja, terkecuali bagi mereka yang mengalami intoleransi laktosa atau alergi yang tentu akan merasa tidak nyaman setelah meminumnya.
Pakar kesehatan menyebut susu hangat memang lebih cocok untuk diminum di malam hari karena adanya kandungan asam amino yang bisa membuat kita tidur dengan lebih nyenyak. Sementara itu, jika mengonsumsi susu dingin, maka kita akan lebih mudah mengatasi stres dengan kenikmatannya. Biasanya, susu dingin lebih cocok untuk dikonsumsi saat siang hari demi memberikan sensasi segar dan menambah semangat.
Melihat fakta ini, tidak ada perbedaan yang berarti antara susu hangat dan susu dingin. Pemilihan di antara kedua jenis susu ini hanya tinggal disesuaikan dengan selera.
Tips memilih susu terbaik
Pakar kesehatan menyebut ada beberapa jenis susu yang bisa kita pilih. Hanya saja, ada patokan yang bisa kita gunakan untuk memilih susu.
Berikut adalah urutan susu terbaik yang bisa kita pilih.
Susu pasteurisasi
Pakar kesehatan menyarankan kita untuk memilih susu pasteurisasi jika memang ada banyak varian susu yang tersedia. Proses pasteurisasi ternyata hanya akan menurunkan sedikit kandungan gizi susu. Hal ini membuat susu ini memiliki nilai gizi yang lebih tinggi dari susu jenis lainnya.
Susu UHT
Jika tidak ada susu pasteurisasi, kita bisa memilih susu Ultra High Temperature (UHT). Susu ini biasanya tidak memiliki bahan pengawet namun memiliki kemampuan untuk bertahan cukup lama. Hanya saja, susu UHT lebih direkomendasikan bagi anak dengan usia lebih dari 5 tahun dan sebaiknya tidak dikonsumsi oleh mereka yang berusia kurang dari 1 tahun.
Jika susu UHT menyebabkan sensasi perut kembung atau diare setelah dikonsumsi, ada baiknya kita berkonsultasi ke dokter demi mendapatkan saran tentang susu yang cocok untuk dikonsumsi.
Susu bubuk
Jika kita tidak menemukan susu pasteurisasi dan susu UHT, kita bisa memilih susu bubuk. Meskipun memiliki rasa yang sama dengan susu biasa, susu ini sayangnya mengalami penurunan jumlah nutrisi yang cukup signifikan akibat proses pengeringan menjadi bubuk.
Susu kental manis
Susu kental manis menjadi pilihan terakhir jika memang tidak ditemukan susu-susu jenis lainnya. Meski memiliki nama susu, susu ini sebenarnya rendah kandungan kalsium dan protein. Sementara itu, kandungan lemak dan gulanya sangatlah tinggi.
Jika kita terlalu sering minum susu kental manis, maka risiko terkena kenaikan berat badan atau diabetes pun akan meningkat dengan signifikan. Susu kental manis sebaiknya dijadikan topping makanan atau campuran minuman saja.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.