Beranda » Pitocin vs Oxytocin » Halaman 2

Pitocin vs Oxytocin

  • Pitocin meningkatkatkan kemungkinan dibutuhkannya intervensi lain

Oxytocin dikeluarkan tubuh dalam suatu ritme alami yang berselang. Hal ini membuat rahim dapat beristirahat disela sela kontraksi namun tetap efektif. Namun, Pitocin tidak mempunyai ritme itu. Ketika Pitocin dimasukkan dalam tubuh, ia akan bekerja secara terus menerus, menghasilkan kontraksi yang lebih kuat, lebih sering, dan lebih lama. Hal ini mengurangi kemampuan plasenta untuk mengisi kembali persediaan oksigennya. Kontraksi yang terlalu intens ini juga dapat merangsang rahim secara berlebihan, sehingga membahayakan bayi dan memerlukan intervensi yang lain seperti operasi Caesar.

  • Puncak Oxytocin

Tepat sebelum bayi lahir, produksi oxcytocin mencapai puncaknya, membanjiri sistem tubuh dengan hormon cinta. Memuncaknya hormon cinta ini mempunyai beberapa manfaat yang sayangnya tidak terjadi pada Pitocin. 

Memuncaknya oxytocin dapat memicu terjadinya Ferguson Reflex, dimana bayi dapat lahir dengan mudah dan cepat tanpa ibu harus mengejan. Oxytocin juga akan memberi pesan kepada rahim untuk berkontraksi dan melepaskan plasenta, yangmana sangat diperlukan untuk menghindari pendarahan (Salah satu resiko Pitocin adalah terkadang, Pitocin dapat membuat rahim terlalu lelah sehingga tidak dapat berkontraksi dengan baik, sehingga meningkatkan resiko wasir.). Selain itu, oxytocin di tubuh akan masih sangat tinggi di satu jam bertama setelah persalinan, hal ini dapat membantu ibu untuk menjalin ikatan dengan bayinya.

  • Oxytocin haya akan keluar jika serviks sudah siap

Jika “Flight and Fight response” dirangsang oleh hormon cortisol, oxytocin dapat merangsang terjadinya “Calm and Connection response” yang mana memberikan rasa kepercayaan, ikatan, penghilang stress, ketenangan, melunakkan serviks, dan membuka jalan lahir. Hal ini dikarenakan karena ketika oxytocin mengalir ke otak, hormon ini akan mengaktifkan “Calm and Connection response” (berasamaan dengan mengalirnya beta-endorphins untuk mengatasi rasa sakit) untuk membantu serviks untuk relaks dan membuka jalan lahir. Sehingga, ketika kontraksi mulai intens, Anda tau bahwa itu karena serviks Anda sudah siap.

Disisi lain, Pitocin tidak berkontribusi dalam melunakkan serviks sebelum kontraksi mulai intens, sehingga jika digunakan sebelum serviks siap, kemungkinan diperlukannya operasi caesar akan meningkat.