Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.
DokterSehat.Com– Makanan asin memang bisa membuat kita ketagihan. Sebagai contoh, camilan layaknya keripik dan makanan cepat saji yang memiliki rasa cenderung asin tentu akan lebih kita sukai, bukan? Sayangnya, pakar kesehatan menyebut makanan asin sebagai makanan yang kurang sehat untuk kita konsumsi.
Dampak sering mengonsumsi makanan asin
Kita tentu pernah mendengar anggapan yang menyebut makanan asin bisa membuat kita lebih rentan terkena masalah hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hal ini disebabkan oleh tingginya kandungan garam yang kita konsumsi yang bisa berimbas pada meningkatnya tekanan darah. Tak disangka, sering mengonsumsi makanan asin ternyata juga bisa memberikan dampak lainnya, yakni meningkatnya risiko osteoporosis atau pengeroposan tulang.
Mengonsumsi garam dalam jumlah yang berlebihan akan membuat tubuh cenderung membuang air dalam lewat buang air kecil dalam jumlah yang lebih banyak. Masalahnya adalah, banyaknya urine yang dibuang ini akan berimbas pada semakin banyaknya jumlah kalsium yang juga terbuang.
Hal ini disebabkan oleh kandungan di dalam garam yang ternyata mampu mengikat kalsium dan akhirnya membuatnya ikut terbuang bersama dengan urine. Padahal, jika kita sampai kekurangan kalsium, kesehatan dan kekuatan tulang akan menurun sehingga meningkatkan risiko osteoporosis.
Makanan lain yang bisa menyebabkan dampak yang sama
Selain makanan asin atau makanan tinggi garam, pakar kesehatan menyebut ada beberapa jenis makanan lain yang juga bisa memberikan dampak meningkatkan risiko pengeroposan tulang.
Berikut adalah beberapa jenis makanan-makanan tersebut.
Makanan dengan kandungan gula tinggi
Pakar kesehatan Heidi Skolnik, CDN yang berasal dari Womenโs Sports Medicine Center menyebut makanan manis atau makanan tinggi gula bisa menyebabkan kenaikan risiko obesitas, diabetes, dan pengeroposan tulang dengan signifikan. Apalagi jika kita terbiasa menerapkan pola makan dengan kadar gizi yang tidak seimbang sehingga tulang tidak mendapatkan nutrisi yang cukup.
Minuman bersoda
Minuman bersoda memang sangat menyegarkan untuk dikonsumsi, khususnya saat suhu udara sedang cukup panas. Sayangnya, kebiasaan mengonsumsi minuman bersoda bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan tubuh layaknya diabetes atau osteoporosis.
Berdasarkan sebuah penelitian yang hasilnya dipublikasikan dalam jurnal berjudul The American Journal of Clinical Nutrition pada 2014 silam, dihasilkan fakta bahwa mengonsumsi tujuh atau lebih kemasan minuman bersoda setiap minggu sudah mampu menurunkan kepadatan tulang dengan signifikan. Hal ini tentu akan meningkatkan risiko osteoporosis dan patah tulang.
Fakta ini didapatkan setelah para peneliti mengecek kondisi tulang dan kebiasaan mengonsumsi minuman bersoda yang dilakukan oleh sekitar 73 ribu wanita yang sudah memasuki fase menopause.
Minuman berkafein
Sebenarnya, minuman berkafein seperti teh dan kopi bisa memberikan banyak manfaat kesehatan, namun jika kita mengonsumsinya dengan jumlah yang berlebihan, maka risiko untuk terkena osteoporosis akan meningkat. Fakta ini diungkap oleh sebuah penelitian yang hasilnya dipublikasikan dalam BMC Musculoskeletal Disorders.
Hal yang sama juga diungkap oleh Dina Khader, RD dari Mount Kisco, New York, Amerika Serikat. Menurut Dina, kafein bisa menguras kalsium dari tulang. Jika kita mengonsumsi 100 mg kafein misalnya, maka sudah ada 6 mg kafein yang terbuang dari dalam tubuh.
Minuman beralkohol
Minuman beralkohol juga bisa membuat massa tulang menurun sehingga membuat kekuatan tulang kita melemah. Bahkan, jika wanita muda sering mengonsumsi minuman ini, ia bisa mengalami osteoporosis di usia sebelum fase menopause!
Melihat fakta-fakta ini, kita memang sebaiknya menerapkan pola makan yang sehat dan tidak sembarangan memilih makanan jika tidak ingin terkena masalah osteoporosis.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.