Beranda » Benarkah Serangan Asam Urat Bisa Dipengaruhi Oleh Suhu Dingin?

Benarkah Serangan Asam Urat Bisa Dipengaruhi Oleh Suhu Dingin?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

asam-urat-doktersehat

DokterSehat.Com – Penyakit asam urat adalah bentuk dari penyakit arthritis yang bisa menyebabkan rasa sakit secara tiba-tiba pada persendian, pembengkakan dan kemerahan. Pada beberapa kasus, asam urat tidak hanya terjadi terkait dengan asupan makanan, akan tetapi juga dipengaruhi oleh suhu dingin. Lantas, apakah penyebab asam urat tersebut dapat dijelaskan secara medis?

Asam Urat dan Kaitannya dengan Suhu Dingin

Hingga saat ini belum ada penelitian yang membuktikan bahwa serangan asam urat akibat suhu dingin. Hanya saja, banyak pasien radang sendi atau osteoarthritis yang mengeluhkan peningkatan sensasi nyeri saat suhu dingin atau musim penghujan.

Sebagian ahli menyebut hal ini sepertinya terkait dengan perubahan tekanan atmosfer yang berpengaruh pada jaringan tubuh, termasuk saraf yang bisa merespons rasa nyeri. Selain itu, pembuluh darah juga akan cenderung menyempit saat berada dalam suhu dingin, termasuk pembuluh darah pada bagian perifer atau kaki dan tangan, sehingga bisa memengaruhi aliran darah ke bagian tubuh tersebut.

Sebagian orang yang memiliki masalah asam urat juga cenderung lebih sensitif dengan perubahan suhu. Hal ini berarti, ada penderita asam urat yang mengaku mengalami serangan saat berada dalam suhu dingin, namun ada pula penderita asam urat yang tidak mengalaminya.

Pada saat memasuki fase akut, asam urat biasanya dapat menyebabkan nyeri pada penderita radang sendi. Jika memang rasa nyeri atau ngilu ini terjadi saat suhu dingin, cobalah untuk menggunakan jaket yang lebih tebal atau naikkan suhu pendingin ruangan Anda.

Kondisi asam urat memang berbeda-beda tergantung pada kondisi setiap individu. Jika Anda tergolong dalam orang-orang yang sensitif dengan perubahan suhu udara, ada baiknya menjaga kondisi tubuh agar tidak kedinginan sehingga rasa nyeri pada persendian bisa dicegah.

Asam urat termasuk dalam zat sisa yang diproduksi tubuh saat melakukan regenerasi sel. Jika kadarnya sudah sangat tinggi, ada kemungkinan hal ini akan menyebabkan penyakit asam urat atau gout.

Bahkan, kondisi ini juga bisa memicu datangnya batu ginjal. Terdapat banyak sekali faktor penyebab masalah asam urat, namun sering kali hal ini terkait dengan kebiasaan mengonsumsi makanan yang tinggi kandungan purin dan minuman beralkohol.

Demi mencegah datangnya serangan asam urat, penderitanya harus menghindari konsumsi makanan dan minuman tersebut. Selain itu, mereka juga harus lebih rajin berolahraga dan banyak minum air putih demi memastikan proses pembuangan zat asam urat dari dalam tubuh berlangsung dengan baik.

Mengenali Gejala Asam Urat

Pada beberapa kasus, penyakit asam urat tidak menunjukkan gejala apapun pada awalnya. Gejala asam urat biasanya mulai muncul ketika penderita sudah mengalami kondisi yang akut atau justru kronis. Berikut adalah gejala asam urat yang paling umum:

  • Sendi kemerahan.
  • Sendi bengkak dan lunak.
  • Rasa panas di sekitar sendi.
  • Nyeri sendi parah dan mendadak, sering kali terjadi pada pagi hari.

Gejala asam urat yang terjadi secara tiba-tiba biasanya terjadi di tengah malam. Sebagian besar gejala hanya terjadi dalam beberapa jam selama 1-2 hari. Pada kasus yang parah, nyeri yang Anda alami bisa berlangsung beberapa minggu. Bila hal ini terjadi, segera periksakan kondisi ke dokter.

Mencegah Asam Urat

Cara mencegah asam urat yang paling umum adalah mengubah gaya hidup yang lebih sehat seperti berolahraga, hindari rokok dan minuman beralkohol. Berikut adalah beberapa cara lain yang bisa Anda terapkan, di antaranya:

1. Menjaga berat badan ideal

Berat badan berlebih bisa menjadi faktor risiko asam urat dan munculnya rematik. Oleh karena itu, mempertahankan berat badan yang ideal melalui pola makan sehat dan olahraga teratur dapat membantu mencegah munculnya gejala.

2. Menjaga pola makan

Seperti dijelaskan sebelumnya, bahwa gaya hidup sehat adalah hal penting dalam mencegahnya munculnya asam urat. Gaya hidup sehat itu adalah dengan melakukan diet sehat agar asam urat tidak kembali menyerang Anda. Kurang konsumsi daging dan makanan-makanan dengan purin yang tinggi.

3. Hindari paparan polusi

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa polusi udara dapat meningkatkan risiko rematik. Jika sebuah kondisi membuat Anda sering terpapar polutan, pastikan untuk menggunakan perlengkapan keselamatan setiap melakukan aktvitas tersebut.

Makanan Penyebab Asam Urat

Selain suhu dingin yang memiliki kaitan dengan asam urat, hal penting lain yang juga harus Anda ketahui adalah penyakit asam urat berkaitan dengan asupan makanan Anda. Berikut adalah beberapa jenis makanan yang menyebabkan kadar asam urat tinggi berdasarkan kandungan purinnya, di antaranya:

1. Kelompok I

Kandungan purin tinggi (100-1000 mg purin/100 gr bahan makanan), sebaiknya dihindari: Jeroan, ekstrak daging/kaldu, otak, jantung, hati, bebek, ikan sarden, kerang, remis, makarel, dan bouillon.

2. Kelompok II

Kandungan purin sedang (9-100 mg purin/100 gr bahan makanan), sebaiknya dibatasi: maksimal 50-75 gr (1-1 ½ ptg) ikan, unggas, daging atau 100 gr sayuran sehari. Daging sapi dan ikan (kecuali yang terdapat dalam kelompok 1) ayam, udang, asparagus, bayam, daun singkong, kangkung, daun dan biji melinjo, kacang kering dan hasil olah seperti tahu dan tempe.

3. Kelompok III

kandungan purin rendah dapat dimakan setiap hari, seperti nasi, tepung beras, ubi, singkong, jagung, roti, mi, bihun, puding, susu, keju, telur, gula, sayuran dan buah-buahan (kecuali sayuran dalam kelompok 2).

Pilihan Pengobatan untuk Asam Urat

Perlu diketahui, jika dalam jangka waktu 2-3 bulan tidak terjadi perbaikan kadar asam urat dalam darah melalui intervensi diet, biasanya dokter akan meresepkan obat untuk mengatasi asam urat yang Anda alami.

Selain itu, hal penting lain yang harus dipahami adalah tidak ada obat yang bisa menyembuhkan asam urat. Obat asam urat dikonsumsi untuk meringankan dan mengendalikan gejala yang muncul. Berikut beberapa oabt yang biasanya diresepkan dokter:

1. Non-steroid anti-inflammatory drugs (NSAIDs)

Obat ini digunakan sebagai penghilang rasa sakit, nyeri, serta peradangan akibat kadar asam urat yang terlalu tinggi. Pada umumnya, dokter akan meresepkan obat asam urat ini jika gejala yang ditimbulkan terbilang parah dan akut. Contoh obat NSAID adalah ibuprofen, indometasin diclofenac, etoricoxib dan naproxen sodium.

2. Colchicine

Colchinie (Colcrys, Mitigare) juga merupakan jenis obat asam urat yang berfungsi sebagai penghilang rasa sakit. Obat ini bekerja dengan dua cara yang berbeda yaitu untuk mencegah kambuhnya asam urat dan mengobati gejala asam urat akut. Obat ini akan diresepkan dokter apabila penggunaan NSAID tidak cocok untuk Anda.

3. Steroid

Obat asam urat ini akan diberikan apabila obat NSAID dan Colchinie tidak dapat mengatasi gejala asam urat yang terjadi. Seperti halnya NSAID dan Colchinie, kortikosteroid mempunyai fungsi utama yaitu sebagai penghilang rasa sakit. Contoh obat streoid yaitu methylprednisone dan prednison.

Selain beberapa obat di atas, obat asam urat lainnya yang bisa Anda gunakan untuk mengendalikan asam urat antara lain: febuxostat, probenesid, allopurinol, dan probenesid

Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *