Beranda ยป Begini Dampaknya Jika Malas Mencuci Gelas Minum

Begini Dampaknya Jika Malas Mencuci Gelas Minum

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

air-minum-air-putih-doktersehat
Photo Source: Pexels

DokterSehat.Com– Banyak orang yang malas untuk mencuci gelas yang telah diminum. Karena berpikir jika gelas ini hanya diminum sendiri dan juga hanya diisi dengan air, kita menganggapnya berada dalam kondisi yang bersih hingga bisa dipakai berhari-hari lamanya. Padahal, menurut pakar kesehatan, kebiasaan malas membersihkan gelas minum bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan.

Memicu pertumbuhan bakteri

Pakar kesehatan menyarankan kita untuk mencuci gelas minum, baik itu yang dipakai untuk membuat kopi, teh, atau sekadar dijadikan wadah air minum. Selain gelas, kita juga sebaiknya membersihkan botol minuman yang sering kita gunakan sebagai bekal. Meskipun isinya hanya air putih, kita tetap harus membersihkannya sebelum digunakan.

Carolyn Forte yang beasal dari Good Housekeeping Institute menyebut hal ini disebabkan oleh apa yang kita minum sekaligus apa yang ada di dalam gelas, khususnya di permukaan bagian bibir yang sering kita sentuh saat minum. Karena kondisinya yang lembab, maka hal ini bisa membuat bakteri berkembang dengan sangat pesat. Jika kita terbiasa malas mencuci gelas ini, dikhawatirkan bakteri-bakteri ini akan masuk ke dalam tubuh dan akhirnya menyebabkan berbagai masalah kesehatan, khususnya gangguan pencernaan.

Banyak orang yang dengan santai hanya membilas gelas yang diminum dengan air. Meskipun memang bisa membersihkan berbagai kotoran yang menempel, hal ini akan membuat bakteri atau kuman tetap bisa ditemukan di dalam gelas tersebut. Hal ini tentu akan membuat kita tetap berisiko terpapar kuman atau bakteri penyebab penyakit.

โ€œBahkan, meskipun kita sudah membilasnya dengan air panas, tetap saja masih bisa ditemukan bakteri pada gelas atau wadah minum tersebut. Karena alasan inilah kita sebaiknya juga memakai sabun saat membersihkannya,โ€ saran pakar kesehatan dari AddMaster bernama Paul Morris.

Jangan memakai spons

Menariknya pakar kesehatan bernama Prof. Charles Gerba dari University of Arizona, Amerika Serikat justru menyarankan kita untuk tidak mencuci gelas dengan spons cuci, khususnya saat kita berada di dapur umum seperti saat berada di kantor. Bisa jadi, spons ini justru menjadi sarang bakteri penyebab penyakit.

โ€œSpons atau sikat di dapur ini biasanya lembab dan menjadi sarang berbagai macam bakteri yang bisa membahayakan kesehatan,โ€ terang Prof. Gerba.

Terdapat lebih dari 933.000 bakteri di gelas

Para ahli dari Treadmill Reviews melakukan sebuah penelitian yang ditujukan untuk mengetahu bagaimana dampak dari mengonsumsi botol minuman yang terus dipakai berulang kali tanpa dicuci. Hasilnya adalah, terdapat sekitar 933 ribu bakteri atau 5.000 kali lipat bakteri yang bisa ditemukan di dalam gelas atau wadah yang sudah digunakan. Jumlah yang sangat mengerikan, bukan?

Jangan sembarangan memakai gelas di tempat umum

Jika kita terbiasa minum di kantor atau tempat umum lainnya dengan gelas yang tersedia, Prof. Gerba juga menyarankan kita untuk tidak sembarangan memakai gelas tersebut dan memilih untuk membawa gelas atau wadah minuman tersendiri. Hal ini disebabkan oleh hasil dari sebuah penelitian yang membuktikan bahwa sekitar 20 persen dari cangkir yang dipakai di tempat umum seperti perkantoran ternyata memiliki bakteri yang juga bisa ditemukan di dalam kotoran. Mengonsumsi bakteri ini tentu akan membuat kita lebih rentan terkena diare atau gangguan perut lainnya.

Seringkali, keberadaan bakteri ini disebabkan oleh pencucian yang tidak benar-benar bersih. Sebagaimana disebutkan sebelumnya, spons cuci piring bisa jadi justru menjadi sarang bakteri yang menularkan bakteri-bakteri ini ke berbagai peralatan makan dan minum yang kita gunakan. Selain itu, bisa jadi tempat penyimpanan wadah makanan dan minuman di kantor kotor dan sudah dipenuhi berbagai bakteri.

Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *