Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.
DokterSehat.Com – Kebanyakan orang berpikir jika kolesterol tinggi hanyalah disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat. Padahal ada penyebab lain dari masalah kesehatan ini. Salah satunya adalah stres yang sering Anda alami akibat pekerjaan atau hal-hal lainnya. Lantas, bagaimana hubungan stres dengan kadar kolesterol?
Stres Penyebab Kolesterol Jahat
Berdasarkan sebuah penelitian terkait hubungan stres dengan kadar kolesterol, dihasilkan fakta bahwa stres mampu meningkatkan kadar kolesterol jahat atau LDL meskipun efeknya tidak langsung.
Penelitian lain yang dilakukan dengan melibatkan lebih dari 90 ribu orang menghasilkan fakta bahwa orang yang stres di tempat kerja cenderung memiliki risiko lebih besar terkena kolesterol tinggi.
Hal ini disebabkan oleh tubuh yang mengeluarkan hormon kortisol dalam jumlah yang lebih banyak. Sebagai informasi, saat Anda tertekan atau mengalami stres, maka tubuh akan mengeluarkan hormon kortisol dan adrenalin yang bisa memengaruhi kadar kolesterol.
Kedua jenis hormon ini akan membuat aliran darah menuju otak meningkat. Memang, hal ini akan membuat Anda memiliki energi lebih banyak karena keberadaan kortisol juga ikut meningkatkan kadar gula darah yang merupakan sumber energi, namun hal ini juga akan membuat produksi trigliserida meningkat. Padahal, semakin tinggi kadar trigliserida, semakin meningkat pula kadar kolesterol di dalam tubuh.
Efek Stres pada Jantung
Setelah Anda mengetahui hubungan stres dengan kadar kolesterol seperti di atas, stres sendiri memiliki efek lain pada tubuh yang bisa berbahaya. Seseorang dengan penyakit jantung koroner yang mengalami stres berisiko mengalami jantung iskemik, suatu kondisi di mana jantung tidak menerima cukup darah, sehingga bisa meningkatkan risiko serangan jantung.
Penelitan itu mengungkapkan, bahwa seseorang lebih mengembangkan iskemia ketika berkaitan dengan stres, daripada iskemia yang berhubungan dengan olahraga. Para peneliti telah menemukan bahwa sistem kardiovaskular beberapa orang bereaksi lebih daripada yang lain dalam menanggapi stres. Sebagai contoh, tekanan darah beberapa orang meningkat lebih dari yang lain pada saat mengalami banyak tekanan.
Hipotesis reaktivitas kardiovaskular menunjukkan bahwa stres dapat meningkatkan risiko penyakit jantung pada orang tertentu. Sering kali, seseorang dengan kadar kolesterol tinggi sudah berisiko lebih tinggi mengalami masalah kardiovaskular, seperti serangan jantung.
Ketika orang memiliki kolesterol tinggi, dinding arterinya mengalami perubahan. Terkadang, perubahan ini membuat arteri menjadi kurang elastis, sehingga pembuluh darah kurang bisa terbuka sebagai respons terhadap stres.
Efek Tidak Langsung Hubungan Stres dengan Kadar Kolesterol
Para peneliti memiliki pandangan tentang efek tidak langsung dari hubungan stres dengan kadar kolesterol. Misalnya, ketika seseorang menghadapi stres, seseorang lebih mungkin cenderung terlibat dalam perilaku tertentu yang dapat meningkatkan atau menurunkan kadar kolesterol.
Faktor-faktor yang secara tidak langsung dapat menyebabkan kolesterol naik meliputi:
Perubahan pola makan
Dalam jangka pendek, seseorang yang mengalami stres mungkin tidak ingin makan. Namun, dalam jangka panjang, dampak hormon stres dapat meningkatkan nafsu makan seseorang.
Alkohol dan rokok
Seseorang yang mengalami stres dapat meningkatkan asupan alkoholnya, dan mereka dapat merokok lebih banyak, atau kembali merokok setelah berhenti.
Olahraga
Aktivitas fisik dapat secara langsung memengaruhi kadar kolesterol. Jika seseorang mengalami stres kemudian mengurangi jumlah aktivitas fisik yang mereka lakukan, kadar kolesterolnya kemungkinan akan meningkat.
Secara keseluruhan, penelitian terkait hubungan stres dengan kadar kolesterol belum dapat dikaitkan secara langsung. Namun, terlepas dari keterbatasan ini, ada banyak bukti yang mengungkapkan bahwa stres di tempat kerja dapat memiliki efek berbahaya pada kesehatan fisik dan mental Anda.
Tips Mencegah Stres
Mengingat stres terkait dengan peningkatan kadar kolesterol jahat, ada baiknya Anda harus mengelolanya dengan lebih baik sehingga tidak akan berpengaruh buruk bagi kesehatan.
Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan demi mencegah stres, di antaranya:
1. Mengendalikan diri
Cobalah untuk merenung dan mencari tahu saja hal yang bisa menyebabkan Anda terkena stres setiap hari sehingga bisa mulai mencegahnya. Sebagai contoh, jika Anda mudah stres akibat kemacetan, cobalah untuk berangkat lebih pagi atau menggunakan angkutan umum seperti kereta yang tidak mudah terkena kemacetan.
Selain itu, Anda juga bisa menata ulang cara bekerja sehingga akan lebih efektif dan menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat. Hal ini tentu akan mencegah stres dengan jauh lebih baik.
2. Rajin berolahraga
Salah satu cara yang cukup efektif untuk mengatasi stres sekaligus menurunkan kolesterol adalah dengan berolahraga secara rutin. Menurut para ahli dari American Heart Association, jika Anda berjalan kaki secara rutin selama 30 menit setiap hari, maka kadar stres dan kolesterol di dalam tubuh menurun.
Selain berjalan kaki, Anda juga bisa lebih aktif dengan rutin membersihkan atau menata rumah. Rumah yang lebih rapi dan bersih bisa membuat pikiran menjadi lebih tenang sehingga Anda tidak akan mudah terkena stres.
3. Mengatur pola makan menjadi lebih sehat
Siapa bilang stres tidak terkait dengan pola makan? Sering mengonsumsi makanan manis dan berlemak disebut-sebut bisa memengaruhi tingkat stres dan suasana hati. Karena alasan inilah memang sebaiknya Anda menerapkan pola makan yang sehat dengan kadar gizi yang seimbang setiap hari.
Pakar kesehatan menyarankan Anda untuk memperbanyak asupan sayur dan buah yang jauh lebih baik bagi kesehatan karena mampu membantu menurunkan kadar kolesterol di dalam tubuh.
4. Meditasi
Agar kadar kolesterol dalam darah tetap terjaga, salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah meditasi. Cara ini dipercaya dapat membantu menenangkan pikiran Anda. Olahraga seperti yoga bisa dilakukan karena mengajarkan Anda untuk bermeditasi.
5. Menjalani hobi
Apakah Anda suka belanja, jalan-jalan, nonton film, berkebun, atau memasak? Anda bisa melakukan apa saja yang bisa membuat tubuh dan pikiran menjadi rileks.
6. Konsumsi obat-obatan dan suplemen alternatif
Jika dengan mengurangi stres belum cukup mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh, terdapat obat dan suplemen tambahan yang dapat Anda gunakan. Obat-obatan dan suplemen itu adalah statin, niasin dan asam lemak omega-3.
Sebelum menggunakan obat resep atau suplemen alternatif, selalu konsultasikan dengan dokter. Bahkan jika itu adalah metode alami, perubahan kecil dalam rencana perawatan dapat mengganggu obat atau suplemen yang sudah Anda konsumsi.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.