Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.
DokterSehat.Com – Mual saat puasa tentu mengganggu aktivitas dan kekhusuan ibadah puasa Ramadan. Mungkin Anda akan malas makan sahur karena begitu makanan masuk, Anda jadi ingin muntah. Sementara bila tidak makan, tubuh akan lemas tak bertenaga karena tidak ada pasokan energi dari makanan. Nah, agar puasa lancar, ada baiknya ketahui penyebab, cara mengatasi dan pencegahan mual ketika puasa, seperti yang dijelaskan di bawah ini.
Penyebab Mual Saat Puasa
Ada banyak hal yang menyebabkan kita sering mual saat puasa. Rasa ini muncul tidak serta-merta begitu saja. Ada beberapa hal yang memicu mual seperti daftar di bawah ini.
1. Tidak makan sahur dengan benar
Asupan nutrisi saat sahur harus diperhatikan agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Anda harus memerhatikan asupan protein, karbohidrat, dan lemak dengan seimbang. Jauhi makanan penyebab mual saat puasa seperti makanan berminyak.
Mengapa makanan berlemak tidak dianjurkan saat sahur seperti halnya minuman dengan kafeina? Makanan berlemak akan membuat tubuh memperlambat pengosongan lambung. Otak akan memberi sinyal agar pencernaan berjalan dengan lambat.
Bila mekanisme tubuh berjalan dengan lancar, Anda tidak akan merasakan mual. Namun, jika mekanismenya berjalan tidak sempurna, lemak akan banyak dilepas ke aliran darah sehingga rasa mual itu muncul.
2. Masuk angin
Saat hari biasa Anda bangun pada pukul 05.00 setiap harinya. Saat puasa Anda akan bangun 2-3 jam lebih awal saat udara yang cukup dingin. Kondisi ini menyebabkan Anda mengalami masuk angin secara tidak sadar dan efek mual akan muncul saat siang hari hingga waktu berbuka puasa.
3. Tidur dalam keadaan kenyang
Tidur segera setelah sahur juga menjadi penyebab mual saat puasa.
Bagi beberapa orang, sahur adalah aktivitas yang cukup membuat malas. Akibat rasa kantuk ini banyak dari kita langsung tidur setelah makan. Sebaiknya tunggu selama satu jam sebelum akhirnya tidur kembali.
Kalau kita tidur dalam keadaan kenyang atau perut penuh dengan makanan, asam lambung akan naik. Akibatnya rasa mual akan muncul karena asam lambung yang ada di lambung naik dan memicu terjadinya herartburn. Bila Anda harus tidur setelah sahur, gunakan bantal yang lebih tinggi agar asam lambung tidak naik ke atas.
4. Heartburn atau gastroesophageal reflux (GERD)
Heartburn atau gastroesophageal reflux disease (GERD) dapat menyebabkan makanan yang Anda konsumsi akan naik kembali ke kerongkongan. Kondisi ini menimbulkan sensasi terbakar yang menyebabkan mual saat puasa.
5. Infeksi atau virus
Bakteri atau virus juga bisa menjadi penyebab mual saat puasa. Bakteri bawaan pada makanan dapat menyebabkan penyakit yang dikenal sebagai keracunan makanan. Infeksi virus juga dapat menyebabkan mual.
Cara Mengatasi Mual Saat Puasa
Jika terlanjur merasakan mual saat siang hari, berikut ini ada beberapa hal yang mungkin harus Anda lakukan agar rasa ketidaknyamanan sedikit hilang.
1. Rilekskan otot
Salah satu cara mengatasi mual saat puasa adalah buat otot anda rileks atau disebit relaksasi otot progresif (PMR). Cara ini membutuhkan individu untuk menegangkan dan mengendurkan otot dalam urutan yang berkesinambungan sebagai cara untuk mencapai relaksasi fisik dan mental.
Sementara satu ulasan baru-baru ini menemukan bahwa PMR adalah cara yang efektif untuk mengurangi keparahan mual akibat kemoterapi.
2. Cari udara hangat
Jangan berada di ruangan yang terlalu dingin. Keluar sebentar dan cari udara yang lebih hangat bixa menjadi cara mengatasi mual saat puasa.
3. Gunakan minyak kayu putih
Bila Anda tidak bisa keluar ruangan, coba gunakan kayu putih untuk menghangatkan tubuh. ANda cukup mengoleskan minyak ini di area perut dan area leher secara merata.
4. Hirup minyak kayu putih
Hiruplah aroma segar seperti aroma minyak kayu putih agar perasaan mual dan ingin muntahnya bisa reda. Cara mengatasi mual saat puasa ini tidak akan membatalkan.
5. Cobalah akupuntur atau akupresur
Akupunktur dan akupresur adalah dua teknik pengobatan tradisional dari Tiongkok untuk mengatasi mual dan muntah saat puasa.
Pengobatan akupunktur menggunakan jarum tipis dimasukkan ke titik-titik tertentu pada tubuh. Sementara akupresur bertujuan untuk menstimulasi titik-titik tubuh yang sama, tetapi menggunakan tekanan untuk melakukannya.
Kedua teknik tersebut merangsang serabut saraf, yang mengirimkan sinyal ke otak dan sumsum tulang belakang. Sinyal-sinyal inilah yang dianggap memiliki kemampuan untuk mengurangi mual saat puasa.
Cara Mencegah Mual Saat Puasa
Agar mual tidak muncul saat siang hari, ada beberapa hal yang harus Anda lakukan saat sahur.
1. Kunyah makanan secara perlahan
Kunyahlah makanan dengan perlahan untuk membantu tubuh melakukan pencernaan. Dengan begitu Anda bisa segera tidur tanpa ada perasaan tidak nyaman.
2. Minum air hangat
Selanjutnya, coba minum sesuatu yang hangat agar perut menjadi lebih nyaman. Disarankan meminum air putih hangat saja atau yang dicampur dengan jahe.
3. Jangan langsung berbaring setelah makan
Setelah makan mungkin membuat Anda mengantuk, tetapi jangan langsung tidur karenan akan menyebabkan Anda mual. Setidaknya tunggu 2 jam setelah makan untuk membantu mencegah refluks. Cara ini dapat membantu makanan sepenuhnya melewati pencernaan untuk menghindari mual dan gangguan pencernaan.
4. Hindari makanan pedas
Rempah-rempah dan makanan pedas bisa mengiritasi lambung, serta lapisan perut dan kecenderungan gangguan pencernaan, mulas dan mual. Jika Anda mengetahui bahwa rempah-rempah mengganggu puasa Anda, gunakan bumbu dan rempah-rempah yang ringan atau tidak pedas, karena itu tidak akan menyebabkan ketidaknyamanan pada perut Anda.
5. Jangan minum minuman berkafeina
Menurut para ahli di Johns Hopkins Medicine, minum minuman berkafeina dapat menyebabkan mual, kelelahan, pusing, nyeri otot, sulit tidur, dan mudah marah.
Mual saat puasa jelas merupakan gangguan besar dan terkadang bisa berlangsung beberapa saat. Jadi, hati-hati dengan berapa banyak kafein yang Anda konsumsi setiap hari.
Nah, itu dia penyebab, pengobatan dan pencegahan mual saat puasa yang bisa Anda praktikkan di rumah. Semoga bermanfaat ya, Teman Sehat!
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.