Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.
DokterSehat.Com – Selulitis adalah infeksi bakteri pada kulit dan jaringan di bawah kulit. Hal ini terjadi ketika bakteri masuk dari kulit yang terbuka (luka) dan menyebar. Hasilnya adalah infeksi yang dapat menyebabkan pembengkakan, kemerahan, nyeri, atau hangat pada kulit.
Apa itu Penyakit Selulitis?
Perlu diketahui, pselulitis adalah kondisi yang bisa mengancam nyawa apabila tidak mendapatkan penanganan dengan tepat. Infeksi yang ditimbulkannya bisa menyebar melalui pembuluh darah dan kelenjar getah bening dengan menyerang jaringan di bawah kulit.
Penyakit selulitis bukanlah penyakit yang bisa menular dikarenakan infeksi yang terjadi menyerang jaringan kulit dalam dan bagian atas kulit yang tidak tidak bersinggungan langsung dengan dunia luar.
Akan tetapi, infeksi yang disebabkan oleh penyakit selulitis bisa menyebar dengan cepat dan terkadang diikuti rasa sakit, pembengkakan dan sensasi hangat. Pada kasus yang parah, infeksi bahkan bisa menyebar ke aliran darah, sehingga mengakibatkan sepsis yang membuat bengkak meluas dan membentuk gumpalan darah.
Selain itu, selulitis adalah penyakit kulit yang bisa berkembang di semua bagian tubuh, namun bagian tubuh yang paling sering terserang selulitis adalah bagian bawah kaki, diikuti leher dan kepala.
Infeksi ini biasanya berkembang karena luka yang terbuka dan adanya nanah. Bakteri pada kulit yang terinfeksi menghasilkan enzim yang menghambat kemampuan jaringan untuk membatasi penyebaran infeksi.
Sering kali penyakit selulitis dapat diobati dengan terapi antibiotik selama dua sampai tiga minggu. Namun, apabila infeksinya telah menyebar ke lapisan kulit yang lebih dalam sebelum berhasil didiagnosis dan mendapatkan penobatan, pasien memiliki kemungkinan mengalami komplikasi yang dapat membahayakan nyawanya.
Penyebab Selulitis
Sebagian besar kasus selulitis disebabkan oleh bakteri Streptococcus dan Staphylococcus yang masuk dari luka pada kulit, seperti luka operasi, luka gores, gigitan serangga, atau kulit iritasi. Selain kedua bakteri utama tersebut, ada juga beberapa hal lain yang bisa menjadi penyebab penyakit selulitis:
- Cedera yang merobek kulit.
- Infeksi setelah operasi.
- Kondisi kulit jangka panjang seperti eksim atau psoriasis.
- Benda asing di kulit.
- Infeksi tulang di bawah kulit (contohnya adalah luka terbuka yang cukup lama dan dalam untuk mengekspos tulang untuk bakteri).
Anda berisiko terkena selulitis jika Anda memiliki:
- Trauma pada kulit.
- Diabetes.
- Masalah pada peredaran darah, seperti tidak cukup aliran darah ke lengan dan kaki, drainase yang buruk dari pembuluh darah atau sistem limfatik, atau varises (pembuluh darah membesar dekat permukaan kulit).
- Penyakit hati seperti hepatitis kronis atau sirosis.
- Gangguan kulit seperti eksim, psoriasis, atau penyakit menular yang menyebabkan luka, seperti cacar.
Selain itu, terdapat juga beberapa bakteri lain yang bisa menjadi penyebab selulitis dan hidup di lingkungan sekitar, yaitu:
- Pseudomonas aeruginosa. Bakteri ini timbul pada luka tusuk
- Aeromonas hydrophillia dan Vibrio vulnificus. Kedua bakteri ini dapat ditemukan di air tawar dan air laut.
- Pasteurella multocida. Bakteri ini dapat ditularkan melalui gigitan atau cakaran anjing atau kucing, dengan waktu inkubasi 24 jam.
- Hemophilus influenzae. Bakteri ini umumnya menyerang anak berusia 6 tahun pada bagian wajah, lengan, dan tubuh bagian atas.
Gejala Selulitis
Dalam waktu 24 jam setelah mengalami infeksi, biasanya gejala selulitis akan menunjukkan perkembangannya. Gejala selulitis juga bisa bertambah parah dalam waktu yang singkat. Saat infeksi menyebar ke jaringan di sekitarnya, gejala yang bisa berkembang, yaitu:
- Kulit akan terlihat lebih mengkilap.
- Muncul jerawat kecil atau lecet pada kulit.
- Muncul nanah.
- Terjadi demam.
Selulitis dapat terjadi di hampir setiap bagian tubuh. Namun bagian tubuh yang paling sering terjadi adalah daerah-daerah yang telah rusak atau meradang karena sebab lain, misalnya cedera, luka terkontaminasi, dan daerah dengan kondisi kulit dengan sirkulasi yang buruk. Gejala yang sering terjadi meliputi:
- Kemerahan.
- Goresan merah.
- Pembengkakan.
- Hangat pada kulit.
- Rasa sakit atau nyeri.
- Adanya cairan bening atau nanah keluar dari kulit.
Segera cari bantuan medis jika Anda memiliki salah satu tanda berikut ini:
- Demam tinggi atau menggigil.
- Mual dan muntah.
- Daerah yang memerah menjadi membesar atau mengeras.
- Sakit semakin meningkat.
- Menurunnya tingkat kesadaran.
- Mati rasa di wilayah sakit ketika disentuh.
- Nyeri dan tanda peradangan bertambah.
- Warna kulit di sekitarnya terlihat pucat dan terasa dingin.
- Masalah medis lain yang dapat dipengaruhi infeksi ringan.
Diagnosis Selulitis
Karena memiliki gejala yang hampir mirip dengan peradangan kulit pada umumnya, penyakit selulitis tidak mudah di diagnosis. Guna memastikannya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan.
Berikut adalah beberapa tes yang bisa dilakukan, antara lain:
- Pemeriksaan darah jika infeksi diduga telah menyebar ke darah.
- X-ray jika ada benda asing di kulit atau tulang di bawahnya menyebabkan infeksi.
- Pemeriksaan kultur jaringan. Dokter akan menggunakan jarum untuk mengambil cairan dari daerah yang terkena dan mengirimkannya ke laboratorium.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.