Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.
DokterSehat.Com– Salah satu ikan yang paling sering dikonsumsi masyarakat Indonesia adalah ikan bandeng. Bahkan, di beberapa daerah ikan bandeng bisa dijadikan oleh-oleh khas. Hanya saja, banyak orang yang ternyata khawatir untuk mengonsumsinya. Selain karena durinya cenderung cukup banyak, ada anggapan yang menyebutkan bahwa ikan bandeng memiliki kandungan merkuri. Apakah anggapan ini memang benar secara kesehatan?
Manfaat makan ikan bandeng
Kita tentu pernah melihat hasil penelitian yang membuktikan bahwa makan ikan jauh lebih sehat dibandingkan dengan makan daging merah seperti daging kambing atau sapi, bukan? Bahkan, ada beberapa jenis ikan yang bisa membantu mengatasi beberapa masalah kesehatan serius seperti asma, diabetes, hingga penyakit jantung.
Hanya saja, pakar kesehatan menyebut ada beberapa jenis ikan yang sebaiknya tidak dikonsumsi dalam jumlah banyak atau terlalu sering karena adanya kandungan merkuri di dalamnya. Kandungan merkuri ini biasanya memang ditemukan dalam ikan atau makanan yang didapatkan dari laut. Masalahnya adalah kandungan ini bisa membahayakan kondisi kesehatan, khususnya saraf.
Seberapa banyak kandungan merkuri di dalam bandeng?
Center for Disease Control and Prevention Centers, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat mengeluarkan data tentang empat jenis tingkatan merkuri yang ada di dalam ikan. Beruntung, dari data ini, ikan bandeng tergolong dalam ikan dengan kandungan merkuri yang cukup rendah. Kita pun masih bisa mengonsumsinya sekitar 2 atau 3 porsi dalam sepekan dengan kadar setiap porsinya sekitar 180 gram.
Hanya saja, kita juga harus memperhatikan dari mana lokasi ikan bandeng ini dikembangbiakkan. Jika lokasinya ternyata dekat dengan area yang rentan terpapar bahan kimia, bisa jadi di dalam ikan bandeng ini terdapat kandungan merkuri atau bahan kimia lainnya. Demi mencegah hal ini, kita bisa membatasi konsumsi ikan bandeng sekitar sekali atau dua kali saja dalam seminggu.
Ikan dengan kandungan merkuri tinggi yang sebaiknya dihindari
Berbeda dengan ikan bandeng yang tergolong aman untuk dikonsumsi, ada beberapa jenis ikan laut yang ternyata tinggi kandungan merkuri sehingga sebaiknya kita hindari.
Berikut adalah daftar ikan-ikan tersebut.
Ikan hiu
Ikan yang dikenal sebagai pemburu di dalam laut ini ternyata juga sering dikonsumsi oleh manusia, khususnya bagian siripnya. Sayangnya, pakar kesehatan menyebut ikan hiu tinggi kandungan merkuri. Meskipun sering dianggap sebagai makanan mewah, kita sebaiknya mengganti ikan hiu dengan ikan salmon yang rasanya mirip namun lebih tinggi nutrisi menyehatkan seperti asam lemak omega 3, selenium, dan vitamin B12 serta vitamin D.
Ikan todak
Ikan todak juga tinggi kandungan merkuri yang bisa membahayakan kesehatan saraf. Pakar kesehatan lebih menyarankan kita untuk menggantinya dengan ikan sarden yang lebih murah namun lebih tinggi kandungan nutrisi menyehatkan.
Ikan tuna berjenis albacore
Tidak semua ikan tuna ternyata aman untuk dikonsumsi. Khusus untuk yang berjenis albacore, kandungan merkurinya sangat tinggi. Konsumsinya pun harus dibatasi maksimal sekitar 6 ons saja dalam sepekan.
Ikan raja makarel
Sekeluarga dengan ikan makarel yang bisa kita temukan dalam bentuk daging kalengan, ikan raja makarel ini ternyata juga tinggi kandungan merkuri yang tentu sebaiknya dihindari.
Ikan tilefish
Ikan yang sering dijadikan ikan hias ini ternyata juga tinggi kandungan merkuri sehingga sangat tidak disarankan untuk dikonsumsi meskipun sebenarnya memiliki rasa yang enak.
Dengan memilih ikan atau makanan laut yang tepat, maka kita pun tidak akan mudah mengonsumsi merkuri dalam jumlah yang berlebihan sehingga tidak berisiko terkena berbagai masalah kesehatan akibat senyawa ini.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.