Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.
DokterSehat.Com– Tidak semua makanan habis untuk dikonsumsi sekali makan. Kita biasanya akan menempatkannya di meja makan atau kulkas agar tidak mudah basi. Hanya saja, jika kita sembarangan dalam menyimpannya, bisa jadi akan membuat makanan terpapar bakteri yang membuatnya bisa memicu keracunan jika kembali dikonsumsi. Lantas, adakah tips yang bisa kita lakukan demi mencegah masalah kesehatan ini?
Cara mencegah keracunan saat menyimpan sisa makanan
Keracunan bisa menyebabkan sakit perut, mual-mual, muntah, diare, dan gejala lainnya. Bahkan, dalam banyak kasus hal ini bisa saja membahayakan. Karena alasan inilah kita harus cermat dalam menyimpan makanan demi mencegah keracunan.
Berikut adalah berbagai hal yang bisa kita perhatikan saat menyimpan makanan.
Jangan biarkan makanan di suhu ruangan terlalu lama
Jika sisa makanan cukup banyak dan cenderung cepat basi, sebaiknya tidak ditempatkan di suhu ruangan hingga lebih dari dua jam. Jika tidak, maka perkembangan bakteri akan berjalan dengan cepat dan makanan pun akan lebih mudah basi. Jika memang kita ingin mengonsumsinya di waktu makan lainnya yang masih lama, sebaiknya segera menempatkannya di dalam kulkas agar lebih awet sekaligus mencegah perkembangan bakteri.
Boleh menyimpan makanan hangat di dalam kulkas
Pakar kesehatan Profesor Philip Tierno dari NYU Langone Medical Center, Amerika Serikat menyebut makanan yang masih dalam kondisi hangat sebenarnya sudah bisa ditempatkan di dalam kulkas jika memang baru akan kita konsumsi lagi di waktu yang masih lama. Hal ini berarti, anggapan bahwa kita harus menunggu makanan menjadi lebih dingin dahulu sebelum dimasukkan ke kulkas tidak tepat.
Jika kita menunggu lebih lama dan tetap menempatkan makanan di suhu ruangan, bisa jadi perkembangan bakteri akan berlangsung lebih cepat yang akhirnya bisa membuat makanan lebih cepat basi.
Selalu cek kondisi kulkas sebelum menempatkan sisa makanan
Jika kulkas sudah penuh sesak, maka suhu dingin tidak akan merata dan membuat makanan bisa saja lebih mudah basi. Karena alasan inilah kita harus cermat dalam memilih atau menempatkan berbagai barang di dalam kulkas.
Selain itu, ada baiknya kita mewaspadai kemungkinan kontaminasi silang bakteri di dalam kulkas, khususnya jika masih ada bahan-bahan makanan mentah di dalamnya seperti daging-dagingan. Jika perlu, kita bisa menempatkan makanan sisa di dalam wadah tertutup sehingga tidak akan menyebabkan kontaminasi bakteri.
Atur suhu kulkas
Pakar kesehatan menyebut suhu di dalam kulkas bisa mempengaruhi keawetan makanan yang disimpan di dalamnya. Pakar kesehatan menyarankan kita untuk mengatur suhu kulkas sekitar 4,4 hingga 7,2 derajat Celcius. Bahkan jika kita kita menyimpan makanan di bagian freezer yang suhunya bisa sampai di bawah 0 derajat Celcius, bisa jadi perkembangan bakteri jauh lebih lambat dan akhirnya bisa membuat makanan tidak mudah basi.
Memanaskan makanan sisa dengan lebih cermat
Pastikan untuk memanaskan sisa makanan terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam kulkas dengan suhu mencapai 73 derajat Celcius. Selain dipanaskan di atas kompor, kita juga bisa menggunakan microwave untuk memanaskannya.
Lebih cermat dalam menyimpan seafood
Pakar kesehatan menyebut makanan laut atau seafood sebagai yang paling rentan basi, apalagi jika diolah dengan santan atau bumbu lainnya. Hanya saja, ikan yang diasap biasanya akan lebih tahan lama. Makanan laut sebaiknya juga disimpan di tempat yang tertutup agar tidak mudah terpapar bakteri yang membuatnya basi.
Selalu menjaga kebersihan
Selalu mencuci tangan sebelum memanaskan kembali atau menempatkan makanan sisa ke dalam wadah. Pastikan juga bahwa area kulkas atau lemari yang digunakan untuk menyimpan makanan bersih.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.