Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.
DokterSehat.Com – Gula darah adalah hal yang harus diperhatikan oleh mereka yang mengalami diabetes atau memiliki riwayat penyakit ini dari keluarga. Saat puasa, mereka harus memperhatikan gula darah dengan baik agar tidak naik signifikan atau malah anjlok cukup banyak. Gula darah yang tidak stabil akan membuat tubuh jadi tidak nyaman dan puasa mengalami gangguan.
Kenaikan gula darah saat puasa
Saat melakukan puasa beberapa orang malah mengalami kenaikan gula darah di dalam tubuhnya. Kenaikan ini menyebabkan gangguan atau hanya sekadar membuat tubuh jadi tidak nyaman.
Kenaikan gula darah di dalam tubuh bisa naik karena kebiasaan kita makan sesuatu yang manis saat berbuka puasa. Biasanya kita makan kurma atau aneka es yang menyebabkan gula darah di dalam tubuh meningkat. Selain itu, karena menahan lapar seharian, kita jadi sering kalap makan.
Selain karena kebiasaan makan kita yang sangat buruk, ada beberapa hal lain yang menyebabkan kenaikan gula darah. Penyebab itu adalah tubuh kita sendiri. Saat puasa dan tidak mengonsumsi makanan, level insulin akan menurun. Dampaknya tubuh melepas gula yang disimpan di hati dan darah jadi dipenuhi glukosa.
Karena tubuh cenderung memiliki gula darah yang tinggi saat puasa, kita disarankan untuk bisa mengontrolnya. Kalau kita bisa mengontrol gula darah dengan baik, tubuh bisa lebih mudah mengendalikannya dan kondisi diabetes tidak muncul atau kambuh.
Cara mengontrol gula darah saat puasa
Puasa memiliki banyak manfaat untuk tubuh termasuk melakukan detoks dan menurunkan berat badan. Kalau Anda melakukan puasa dengan salah, kemungkinan besar akan membuat tubuh jadi tidak sehat. Lakukan beberapa cara di bawah ini untuk mengontrol gula darah.
Melakukan latihan rutin
Saat sedang puasa kita sering sekali malas melakukan berbagai aktivitas berat termasuk olahraga. Kita menghindari olahraga karena dikhawatirkan bisa menyebabkan masalah pada tubuh seperti pingsan, terlalu lemas, hingga tidak kuat puasa sehari penuh.
Sebenarnya olahraga justru membantu seseorang untuk mengatasi masalah gula darah yang dimiliki. Saat berolahraga sensitivitas insulin akan naik. Selain itu tubuh juga membantu otot untuk menggunakan gula di dalam darah. Tetap lakukan olahraga setiap harinya meski intensitasnya rendah. Lakukan jelang berbuka puasa atau setelah tarawih.
Memperhatikan asupan karbohidrat
Salah satu kesalahan kita saat puasa adalah menganggap karbohidrat hanyalah nasi dan sejenisnya. Sementara itu yang terlalu manis justru dibiarkan begitu saja. Makanan yang manis seperti es buah, es teh, dan sejenisnya bisa memicu gula darah di dalam tubuh naik.
Sebisa mungkin untuk menghindari makanan yang terlalu manis atau apa saja yang terbuat dari olahan beras. Anda masih boleh memakannya, tapi dalam jumlah yang sangat terbatas. Ganti makanan untuk takjil dengan buah atau sesuatu yang tidak terlalu berat.
Meningkatkan konsumsi serat pangan
Serat pangan yang banyak terdapat pada buah dan sayuran memiliki cukup banyak manfaat saat puasa. Pertama, makanan ini bisa membuat kita kenyang lebih lama. Kalau tubuh kenyang lebih lama saat siang hari kita tidak mudah lapar. Selain itu saat berbuka puasa juga tidak membuat kita makan terlalu banyak.
Serat juga membuat penyerapan gula di dalam tubuh tidak berjalan cepat. Dampaknya, gula darah di dalam tubuh bisa lebih terkontrol dan tidak memicu kondisi diabetes.
Selalu menjaga asupan air
Kalau tidak ingin mengalami kenaikan gula darah saat puasa, selalu penuhi asupan air setiap harinya. Saat puasa minum 2-3 gelas saat sahur, 3 saat berbuka, dan 2 gelas sebelum tidur. Dengan memenuhi kebutuhan cairan tubuh, Anda tidak akan mengalami dehidrasi yang akut dan memicu rasa lapar berjalan cukup kuat.
Kalau belum kuat minum sehari 8 gelas, biasakan sedikit demi sedikit. Hindari minum yang manis-manis dahulu. Penuhi kebutuhan air putih baru yang lain.
Tidak makan dalam jumlah banyak secara langsung
Jangan makan dalam jumlah banyak dalam sekali waktu. Saat makan ada baiknya untuk membaginya dalam dua tahap. Pertama untuk membatalkan puasa dan mengembalikan energi yang dimiliki oleh tubuh.
Setelah berbagai aktivitas dilakukan, baru Anda bisa makan besar meski tetap harus dikontrol jumlahnya. Kalau tetap banyak yang dimakan tetap saja percuma.
Menyeleksi makanan sesuai GI
Makanan yang kita konsumsi memiliki GI atau indeks glikemik yang berbeda-beda. Semakin tinggi angka pada indeks, semakin besar pula kenaikan gula darah di dalam tubuh akan terjadi. Jadi, ketahui berbagai jenis makanan dengan kadar GI rendah agar bisa dimakan.
Kadar GI yang tinggi biasanya berjenis nasi putih, gula, tepung-tepungan, atau buah yang terlalu manis.
Selalu memperhatikan tidur
Saat puasa khususnya di bulan Ramadan, kita sering mengalami penurunan waktu tidur. Seharusnya kita tidur 7-9 jam sehari. Namun, karena harus banyak ibadah dan bangun di malam hari untuk sahur, waktu tidur akan terpangkas dan menyebabkan tubuh mengalami gangguan gula darah dan sensitif insulin jadi menurun.
Meski sedang menjalani puasa, pastikan untuk tetap tidur minimal 7 jam dalam sehari. Kalau Anda harus bangun sahur, segera beristirahat saat malam hari. Jangan begadang kalau tidak dibutuhkan. Anda juga bisa mencuri waktu istirahat siang untuk tidur sebentar dan membuat tubuh tidak terlalu lelah.
Dengan memperhatikan cara mengontrol gula darah di atas, Anda bisa dengan mudah mengontrolnya saat puasa. Dampaknya, Anda bisa menjalankan puasa dengan lebih nyaman dan tidak terlalu lemas atau malah mengalami gangguan tubuh lainnya. Semoga ulasan di atas bermanfaat.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.